Featured Post
Kelebihan dan Kekurangan dari Metode Sempoa, Metode Jarimatika dan Kumon Pada Pembelajaran Aritmetika
Tiap orang tua tentu menginginkan anaknya pandai ataupun mempunyai nilai yang besar pada mata pelajaran matematika , sampai- sampai enggak...
Berita Moto GP
Tiap orang tua tentu menginginkan anaknya pandai ataupun mempunyai nilai yang besar pada mata pelajaran matematika, sampai- sampai enggak sedikit orang tua yang mencari tutorial spesial buat anaknya, mulai dari privat dimana guru ataupun mentor tiba ke rumah ataupun mengirimkan anaknya ke bermacam kelas bonus di lembaga luar sekolah.
| Kelebihan Metode Sempoa, Jarimatika dan Kumon |
Sebagian lembaga menyajikan tata cara pendidikan matematika yang berbeda- beda, lembaga ini menawarkan bermacam sarana serta kelebihan tata cara yang dianjurkan dibanding dengan tata cara yang ditawarkan oleh lembaga lain. salah satu tata cara yang ditawarkan merupakan free berupaya dalam rentang waktu tertentu.
Kali ini kami hendak menyajikan seputar kelebihan serta ketiadaan tata cara Pendidikan matematika, mudah- mudahan data ini mampu berguna spesialnya untuk guru dalam memilah serta merekomendasikan anak didiknya dalam kala memilah lembaga pembelajaran di luar sekolah paling utama buat tutorial belajar matematika, pasti aja data ini pula mampu diperuntukan referensi langsung oleh orang tua dlam mengambil keputusan.
Berdialog Les Matematika hingga kita hendak disuguhi dengan sebagian tata cara yang ditawarkan antara lain Tata cara Sempoa, Tata cara Jarimatika, Kumon, APIQ serta MATHMAGIC serta masih banyak tata cara yang lain.
Kali ini kami hendak menyajikan seputar kelebihan serta ketiadaan tata cara Pendidikan matematika, mudah- mudahan data ini mampu berguna spesialnya untuk guru dalam memilah serta merekomendasikan anak didiknya dalam kala memilah lembaga pembelajaran di luar sekolah paling utama buat tutorial belajar matematika, pasti aja data ini pula mampu diperuntukan referensi langsung oleh orang tua dlam mengambil keputusan.
Berdialog Les Matematika hingga kita hendak disuguhi dengan sebagian tata cara yang ditawarkan antara lain Tata cara Sempoa, Tata cara Jarimatika, Kumon, APIQ serta MATHMAGIC serta masih banyak tata cara yang lain.
A. Metode Sempoa
Sempoa dikenal sebagai sebuah alat hitung aritmetika kuno yang telah digunakan sejak dulu. Konon, perkembangan alat hitung ini bermula di Babilonia pada rentang tahun 2700 SM hingga 2300 SM.
Beberapa negara telah menggunakan sempoa sebagai alat bantu hitung diantaranya Babilonia, Yunani, Tiongkok, Jepang, Bangsa-bangsa di Amerika dan Rusia,secara rinci sejarah dan perkembangan Sempoa di beberapa negara tersebut di atas,sebagai berikut ini.
| Sempoa |
Sempoa diketahui bagaikan suatu perlengkapan hitung aritmetika kuno yang sudah dipakai semenjak dahulu. Konon, pertumbuhan perlengkapan hitung ini bermula di Babilonia pada rentang tahun 2700 SM sampai 2300 SM.
Sebagian negeri sudah memakai sempoa bagaikan perlengkapan bantu hitung antara lain Babilonia, Yunani, Cina, Jepang, Bangsa- bangsa di Amerika serta Rusia, secara rinci sejarah serta pertumbuhan Sempoa di sebagian negeri tersebut di atas, bagaikan berikut ini.
Bangsa Babilonia, bagi riset para pakar sejarah, sempoa kepunyaan bangsa Babilonia tersebut dapat dipakai buat melaksanakan pembedahan pertambahan serta pengurangan. Walaupun, tata cara yang dicoba lebih lingkungan dibanding sempoa yang terdapat dikala ini.
Sempoa dari bangsa Yunani yang dikenal berasal dari tahun 300 SM, diucap dengan nama Salamis Tablet. Sempoa dari Yunani ini juga jadi papan bantu hitung tertua di dunia yang sempat ditemui sampai dikala ini, dengan ukuran 149 x 75 x 4, 5 centimeter.
Sempoa mula- mula yang dipunyai oleh bangsa Cina diucap dengan nama suanpan, dikenal berasal dari abad 2 SM. Suanpan dari Cina ini dapat dipakai buat bermacam tipe pembedahan aritmetika. Mulai dari penjumlahan, pengurangan, pengalian, pembagian, pangkal kuadrat, maupun pangkal pangkat 3.
Sempoa dari Jepang yang tercatat timbul pada abad ke 14 Meter. Sempoa Jepang ini berasa dari daratan Tiongkok, serta diucap dengan nama soroban. Di waktu yang sama, sempoa Tiongkok pula dibawa ke negara Korea serta diucap dengan nama jupan ataupun supan ataupun jusan.
Bangsa- bangsa asli di Daratan Amerika pula mengadopsi pemakaian sempoa. Bagi catatan sejarah, ada 2 tipe perlengkapan bantu hitung mirip sempoa yang dipakai oleh bangsa Inca di Amerika, ialah quipu serta yupana.
Sempoa dari bangsa Rusia yang diucap dengan nama schoty. Pemakaian sempoa schoty menyebar luas pada dikala Uni Soviet masih berdiri. Apalagi, schoty diperkenalkan oleh bangsa Rusia ke sebagian negera Eropa yang lain tercantum di antara lain merupakan Negara Perancis.
Sebagian negeri sudah memakai sempoa bagaikan perlengkapan bantu hitung antara lain Babilonia, Yunani, Cina, Jepang, Bangsa- bangsa di Amerika serta Rusia, secara rinci sejarah serta pertumbuhan Sempoa di sebagian negeri tersebut di atas, bagaikan berikut ini.
Bangsa Babilonia, bagi riset para pakar sejarah, sempoa kepunyaan bangsa Babilonia tersebut dapat dipakai buat melaksanakan pembedahan pertambahan serta pengurangan. Walaupun, tata cara yang dicoba lebih lingkungan dibanding sempoa yang terdapat dikala ini.
Sempoa dari bangsa Yunani yang dikenal berasal dari tahun 300 SM, diucap dengan nama Salamis Tablet. Sempoa dari Yunani ini juga jadi papan bantu hitung tertua di dunia yang sempat ditemui sampai dikala ini, dengan ukuran 149 x 75 x 4, 5 centimeter.
Sempoa mula- mula yang dipunyai oleh bangsa Cina diucap dengan nama suanpan, dikenal berasal dari abad 2 SM. Suanpan dari Cina ini dapat dipakai buat bermacam tipe pembedahan aritmetika. Mulai dari penjumlahan, pengurangan, pengalian, pembagian, pangkal kuadrat, maupun pangkal pangkat 3.
Sempoa dari Jepang yang tercatat timbul pada abad ke 14 Meter. Sempoa Jepang ini berasa dari daratan Tiongkok, serta diucap dengan nama soroban. Di waktu yang sama, sempoa Tiongkok pula dibawa ke negara Korea serta diucap dengan nama jupan ataupun supan ataupun jusan.
Bangsa- bangsa asli di Daratan Amerika pula mengadopsi pemakaian sempoa. Bagi catatan sejarah, ada 2 tipe perlengkapan bantu hitung mirip sempoa yang dipakai oleh bangsa Inca di Amerika, ialah quipu serta yupana.
Sempoa dari bangsa Rusia yang diucap dengan nama schoty. Pemakaian sempoa schoty menyebar luas pada dikala Uni Soviet masih berdiri. Apalagi, schoty diperkenalkan oleh bangsa Rusia ke sebagian negera Eropa yang lain tercantum di antara lain merupakan Negara Perancis.
Sempoa Sebagai Alat Bantu Hitung Operasi Aritmetika
Sempoa dipakai buat menolong perhitungan aritmetika, mulai dari pembedahan pengurangan, penjumlahan, pembagian, perkalian, sampai pembedahan pangkal kuadrat. Enggak heran, jika tata cara pendidikan matematika memakai sempoa banyak dianjurkan kepada kanak- kanak. Instan serta relatif lebih gampang dibanding sistem konvensional.
Tidak hanya itu, sempoa pula berikan khasiat besar buat para pengidap tunanetra. Sebab enggak mempunyai penglihatan semacam orang wajar, sempoa mampu menolong para tunanetra buat menghitung dengan menggunakan indera peraba. Belajar pembedahan aritmetika memakai sempoa, para tunanetra dapat mempunyai keahlian matematika yang enggak kalah dengan orang wajar.
Tidak hanya itu, sempoa pula berikan khasiat besar buat para pengidap tunanetra. Sebab enggak mempunyai penglihatan semacam orang wajar, sempoa mampu menolong para tunanetra buat menghitung dengan menggunakan indera peraba. Belajar pembedahan aritmetika memakai sempoa, para tunanetra dapat mempunyai keahlian matematika yang enggak kalah dengan orang wajar.
Manfaat Sempoa untuk Anak-Anak
Membagikan fasilitas pendidikan matematika memakai sempoa tidaklah perihal yang asing di Indonesia. Banyak orangtua yang dengan terencana sediakan perlengkapan hitung tradisional Cina ini bagaikan perlengkapan bantu belajar pembedahan matematika. Hasil pendidikan dengan sempoa juga nampak jelas, keahlian berhitung anak- anaknya jauh lebih baik.
Sempoa dipakai buat menolong perhitungan aritmetika, mulai dari pembedahan pengurangan, penjumlahan, pembagian, perkalian, sampai pembedahan pangkal kuadrat. Enggak heran, jika tata cara pendidikan matematika memakai sempoa banyak dianjurkan kepada kanak- kanak. Instan serta relatif lebih gampang dibanding sistem konvensional.
Tidak hanya itu, sempoa pula berikan khasiat besar buat para pengidap tunanetra. Sebab enggak mempunyai penglihatan semacam orang wajar, sempoa mampu menolong para tunanetra buat menghitung dengan menggunakan indera peraba. Belajar pembedahan aritmetika memakai sempoa, para tunanetra dapat mempunyai keahlian matematika yang enggak kalah dengan orang wajar.
Tidak hanya bermanfaat bagaikan perlengkapan bantu hitung aritmetika yang instan, sempoa pula mempunyai khasiat yang amat berarti yang lain. Terlebih, untuk anak yang tengah dalam masa pertumbuhan. Khasiat tersebut antara lain merupakan:
Sempoa dipakai buat menolong perhitungan aritmetika, mulai dari pembedahan pengurangan, penjumlahan, pembagian, perkalian, sampai pembedahan pangkal kuadrat. Enggak heran, jika tata cara pendidikan matematika memakai sempoa banyak dianjurkan kepada kanak- kanak. Instan serta relatif lebih gampang dibanding sistem konvensional.
Tidak hanya itu, sempoa pula berikan khasiat besar buat para pengidap tunanetra. Sebab enggak mempunyai penglihatan semacam orang wajar, sempoa mampu menolong para tunanetra buat menghitung dengan menggunakan indera peraba. Belajar pembedahan aritmetika memakai sempoa, para tunanetra dapat mempunyai keahlian matematika yang enggak kalah dengan orang wajar.
Tidak hanya bermanfaat bagaikan perlengkapan bantu hitung aritmetika yang instan, sempoa pula mempunyai khasiat yang amat berarti yang lain. Terlebih, untuk anak yang tengah dalam masa pertumbuhan. Khasiat tersebut antara lain merupakan:
- Menjadikan matematika bagaikan pelajaran yang menyenangkan
- Tingkatkan keahlian berhitung secara kilat serta tepat
- Tingkatkan energi tahan anak terhadap stress serta tekanan
- Tingkatkan keahlian menuntaskan permasalahan untuk anak- anak
- Meningkatkan rasa yakin diri
- Tingkatkan keahlian mendengar anak
- Membagikan dasar aritmetika yang kokoh kepada anak
2. Metode Jarimatika
Mengenal Jarimatika dan Manfaatnya
Belajar matematika tidak akan pernah lepas dengan kegiatan berhitung. Tanpa kemampuan untuk menghitung, hampir mustahil kita bisa mengerjakan aneka rumus dan perhitungan lain dalam pembelajaran matematika.
| Jarimatika |
Karenanya, buat mengawali belajar matematika, kita basanya hendak dikenalkan pada tata sistem berhitung terlebih dulu. Sayangnya, banyak kanak- kanak berpikiran jika berhitung itu sulit.
Berhitung sesungguhnya gampang sepanjang tata cara serta sistem yang dipakai tepat
Kemudian, apa terdapat tata cara berhitung yang gampang dipelajari serta instan buat dipakai? Salah satu jawaban merupakan tata cara Jarimatika. Dengan jarimatika akumulasi, pengurangan, perkalian serta pembagian enggak lagi jadi permasalahan besar loh.
Apa itu Jarimatika?
Jarimatika merupakan salah satu sistem melaksanakan pembedahan hitung. Jarimatika menggunakan jari- jari tangan buat menuntaskan aritmatika, dari Kali- Bagi- Tambah- Kurang ( dapat disingkat KaBaTaKu).
Langkah mula- mula buat mahir jarimatika merupakan dengan memahami jari- jari kita. Jari- jari kita hendak jadi perlengkapan dalam berhitung jarimatika.
Ketentuan mula- mula, kalian wajib memahami perbandingan jari. Dalam perhitungan jarimatika, pemakaian jari tangan kanan serta jari tangan kiri berbeda. Jari kanan menampilkan satuan, serta jari kiri menampilkan puluhan.
Kelebihan Jarimatika
Definisi Model Pendidikan Kumon
Model pendidikan kumon merupakan pendidikan dengan mengaitkan antar konsep, ketrampilan, kerja individual, serta melindungi atmosfer nyaman- menyenangkan.
Berhitung sesungguhnya gampang sepanjang tata cara serta sistem yang dipakai tepat
Kemudian, apa terdapat tata cara berhitung yang gampang dipelajari serta instan buat dipakai? Salah satu jawaban merupakan tata cara Jarimatika. Dengan jarimatika akumulasi, pengurangan, perkalian serta pembagian enggak lagi jadi permasalahan besar loh.
Apa itu Jarimatika?
Jarimatika merupakan salah satu sistem melaksanakan pembedahan hitung. Jarimatika menggunakan jari- jari tangan buat menuntaskan aritmatika, dari Kali- Bagi- Tambah- Kurang ( dapat disingkat KaBaTaKu).
Langkah mula- mula buat mahir jarimatika merupakan dengan memahami jari- jari kita. Jari- jari kita hendak jadi perlengkapan dalam berhitung jarimatika.
Ketentuan mula- mula, kalian wajib memahami perbandingan jari. Dalam perhitungan jarimatika, pemakaian jari tangan kanan serta jari tangan kiri berbeda. Jari kanan menampilkan satuan, serta jari kiri menampilkan puluhan.
Kelebihan Jarimatika
- Apa aja yang membuat jarimatika menarik serta instan buat menuntaskan KaBaTaKu
- jarimatika memakai visualisasi proses berhitung sampai- sampai gampang dimengerti.
- gerakan jari- jari tangan menarik sampai- sampai belajar jadi mengasyikkan.
- Jarimatika simpel sampai- sampai enggak membuat memor otak keletihan.
- perlengkapan yang dipakai senantiasa ada serta enggak butuh dibeli.
Definisi Model Pendidikan Kumon
Model pendidikan kumon merupakan pendidikan dengan mengaitkan antar konsep, ketrampilan, kerja individual, serta melindungi atmosfer nyaman- menyenangkan.
| Kumon |
Sintaksnya ataupun langkah- langkah pendidikan tata cara kumon merupakan:
- Sajian konsep
- Latihan, Masing- masing siswa berakhir tugas langsung diperiksa- dinilai,
- Bila galat langsung dipulangkan buat diperbaiki serta ditilik lagi,
- 5 kali salah guru membimbing.
- Mengawali dari tingkat yang pas hendak meningkatkan kecintaan belajar.
- Setimpal dengan keahlian sebab saat sebelum anak belajar terdapat uji penempatan.
- Maju dengan keahlian seorang diri.
- Olahan pelajaran tersusun atas langkah- langkah kecil (small steps) sampai- sampai mendapatkan keahlian dasar yang kokoh buat menggapai tingkatan yang lebih besar.
- Lembar kerja Kumon disusun buat meningkatkan perilaku belajar mandiri.
- Anak mengerjakan soal secara mandiri bertahap dari tingkatan yang gampang hingga tingkatan yang lebih susah.
- Meningkatkan kerutinan belajar yang baik serta keahlian belajar mandiri.
- Maju melampaui tingkatan kelas.
- Di Kumon, orangtua memegang peranan yang amat berarti.
- Belajar secara kontinu dengan tata cara Kumon hendak berguna dalam membentuk masa depan anak.
- Dibawah ini terdapat sebagian Kelebihan dari tata cara pendidikan kumon ialah:
- Setimpal dengan keahlian sebab saat sebelum anak belajar terdapat uji penempatan sampai- sampai anak enggak merasa tersiksa.
- Olahan pelajaran tersusun atas langkah- langkah kecil sampai- sampai anak dapat mendapatkan keahlian dasar yang kokoh.
- Anak mengerjakan soal secara mandiri bertahap dari tingkatan yang gampang hingga tingkatan yang lebih susah apabila hadapi kesusahan dapat memandang novel penyelesaian sampai- sampai pendidikan hendak lebih bermakna.
Kelebihan dan Kekurangan dari Metode Sempoa, Metode Jarimatika dan Kumon Pada Pembelajaran Aritmetika
Posted by Sahabat Guru Matematika on Wednesday, July 28, 2021
Standar Kompetensi Lulusan menggambarkan acuan utama dalam pengembangan standar isi, standar proses, standar evaluasi pembelajaran, standar pendidik serta tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, serta standar pembiayaan. 8 Standar menggambarkan Standar Pendidikan Nasional yang kerap disingkat jadi 8 SNP.
Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013 Perbaikan Mata Pelajaran Matematika Kelas 8 termaktub dalam Permendikbud No 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pembelajaran Dasar serta Menengah.
Kompetensi Inti( KI) serta Kompetensi Dasar diatur dalam Permendikbud No 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013.
Seseorang guru dalam melakukan aktivitas pendidikan wajib menyusun serangkaian rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) yang menggambarkan salah satu penggalan dari fitur administrasi guru. Buat menyusun RPP yang baik serta benar hingga dibutuhkan pengembangan Analisis anatara Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar serta Modul Pendidikan, yang hendak dianjurkan pada kelas 8 SMP/ MTs
Kedekatan serta Guna, Penafsiran serta Sistem Penyajian
Buku Siswa Matematika Kelas VIII SMP/ MTs Kurikulum 2013 Perbaikan 2017
Buku Guru Matematika Kelas 8 SMP/ MTs Kurikulum 2013 Perbaikan 2017
Analisis Keterkaitan Standar Kompetensi Lulusan( SKL), Kompetensi Inti( KI), Kompetensi Dasar( KD), serta Modul Mata Pelajaran Matematika Kelas 8 SMP/ MTs Kurikulum 2013 Perbaikan 2017 disajikan dalam tabel yang menyajikan keterkaitan tiap komponen, diantaranya
SKL yang terdiri dari domain perilaku, pengetahuan serta keterampilan
Kompetensi Inti yang terdiri dari Kompetensi Inti Aspek Spiritual, Aspek Perilaku Sosial, Kompetensi Inti Aspek Pengetahuan serta Kompetensi Inti Aspek Keahlian.
Kompetensi Dasar Aspek Spiritual, Aspek Perilaku Sosial, Kompetensi Dasar Aspek Pengetahuan serta Kompetensi Dasar Aspek Keahlian.
Indikator Pencapaian Kinerja (IPK)
Modul Pelajaran disesuaikan dengan Kompetensi dasar, Modul Pelajaran mampu diambil dari Buku Siswa Matematika Kelas 8 Kurikulum 2013 Perbaikan 2017
Aktivitas Pembelajaran, serangkaian aktivitas pembelajaran yang hendak dilaksanakan dapat disesuaikan dengan metode pembelajaran yang hendak digunakan
Rencana Evaluasi, Evaluasi dicoba meliputi aspek perilaku, pengetahuan serta keahlian dengan memakai bermacam metode evaluasi yang setimpal dengan modul pelajaran, Metode Evaluasi dalam kurikulum 2013 perbaikan 2016 diatur dalam permendikbud No 53 tentang Penilaian
Tabel Analisis SKL, KI, KD, Matematika Kelas 8 SMP/ MTs Kurikulum 2013 Perbaikan 2017, mampu di download pada tautan di dasar ini. Terima Kasih mudah- mudahan Berguna. Muflih May 01, 2019 Riyyan seo Banjarmasin, Kalimatan Selatan
Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013 Perbaikan Mata Pelajaran Matematika Kelas 8 termaktub dalam Permendikbud No 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pembelajaran Dasar serta Menengah.
Kompetensi Inti( KI) serta Kompetensi Dasar diatur dalam Permendikbud No 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013.
Seseorang guru dalam melakukan aktivitas pendidikan wajib menyusun serangkaian rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) yang menggambarkan salah satu penggalan dari fitur administrasi guru. Buat menyusun RPP yang baik serta benar hingga dibutuhkan pengembangan Analisis anatara Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar serta Modul Pendidikan, yang hendak dianjurkan pada kelas 8 SMP/ MTs
Kedekatan serta Guna, Penafsiran serta Sistem Penyajian
Buku Siswa Matematika Kelas VIII SMP/ MTs Kurikulum 2013 Perbaikan 2017
Buku Guru Matematika Kelas 8 SMP/ MTs Kurikulum 2013 Perbaikan 2017
Analisis Keterkaitan Standar Kompetensi Lulusan( SKL), Kompetensi Inti( KI), Kompetensi Dasar( KD), serta Modul Mata Pelajaran Matematika Kelas 8 SMP/ MTs Kurikulum 2013 Perbaikan 2017 disajikan dalam tabel yang menyajikan keterkaitan tiap komponen, diantaranya
SKL yang terdiri dari domain perilaku, pengetahuan serta keterampilan
Kompetensi Inti yang terdiri dari Kompetensi Inti Aspek Spiritual, Aspek Perilaku Sosial, Kompetensi Inti Aspek Pengetahuan serta Kompetensi Inti Aspek Keahlian.
Kompetensi Dasar Aspek Spiritual, Aspek Perilaku Sosial, Kompetensi Dasar Aspek Pengetahuan serta Kompetensi Dasar Aspek Keahlian.
Indikator Pencapaian Kinerja (IPK)
Modul Pelajaran disesuaikan dengan Kompetensi dasar, Modul Pelajaran mampu diambil dari Buku Siswa Matematika Kelas 8 Kurikulum 2013 Perbaikan 2017
Aktivitas Pembelajaran, serangkaian aktivitas pembelajaran yang hendak dilaksanakan dapat disesuaikan dengan metode pembelajaran yang hendak digunakan
Rencana Evaluasi, Evaluasi dicoba meliputi aspek perilaku, pengetahuan serta keahlian dengan memakai bermacam metode evaluasi yang setimpal dengan modul pelajaran, Metode Evaluasi dalam kurikulum 2013 perbaikan 2016 diatur dalam permendikbud No 53 tentang Penilaian
Tabel Analisis SKL, KI, KD, Matematika Kelas 8 SMP/ MTs Kurikulum 2013 Perbaikan 2017, mampu di download pada tautan di dasar ini. Terima Kasih mudah- mudahan Berguna. Muflih May 01, 2019 Riyyan seo Banjarmasin, Kalimatan Selatan
Analisis SKL, KI, KD, Matematika Kelas 8 SMP/ MTs Kurikulum 2013 Revisi 2017
Posted by Sahabat Guru Matematika on Wednesday, May 1, 2019
Kurikulum Matematika: Buku siswa Revisi Kelas 7 2013 ini adalah bahan pengajaran untuk matematika untuk siswa sekolah menengah / Madrasah Tsanawiyah, berdasarkan pada kurikulum 2013, yang dirancang untuk membantu siswa belajar matematika.
Matematika adalah bahasa universal dan, sebagai hasilnya, kemampuan matematika siswa di suatu negara sangat mudah dibandingkan dengan negara lain. Selain itu, matematika juga digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan kemajuan pendidikan di suatu negara.
Kurikulum 2013 ini, Program Matematika SMP / MTs, Buku Pegangan Siswa, ditulis sesuai dengan materi dan keterampilan yang beradaptasi dengan standar internasional. Berkenaan dengan materi, misalnya, kelas VII telah mengajarkan, antara lain tentang angka, set, aljabar dan aplikasinya, perbandingan, geometri dan penyajian data. Keseimbangan antara angka matematika dan model matematika dan kebangkitan selalu dipertahankan.
Kompetensi dalam pengetahuan tidak hanya mengacu pada pemahaman konseptual, tetapi juga untuk penerapan pengetahuan prosedural untuk memecahkan masalah matematika. Keterampilan berpikir juga disempurnakan untuk menyelesaikan masalah yang membutuhkan pemikiran mendalam, seperti penalaran pemecahan masalah melalui pemodelan, verifikasi dan estimasi / pendekatan.
Setiap bab pertama dari buku siswa ini dibahas dalam bab ini. Bagian ini berisi ilustrasi singkat dan deskripsi menarik tentang isi bab yang dimaksud. Selain itu, di awal bab, Anda juga memperkenalkan keterampilan dasar dan pengalaman belajar yang akan Anda capai di setiap bab. Kata kunci adalah inti dari materi. Baca kata kunci sebelum mempelajari konten materi.
Isi subjek buku pegangan siswa ini adalah kegiatan belajar yang mengharuskan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman yang diharapkan. Pada awalnya, setiap pelajaran berisi konteks atau masalah yang terkait dengan kegiatan tersebut. Masalah yang disajikan disajikan dengan solusinya, ada yang dilengkapi dengan instruksi untuk menyelesaikan masalah dan yang lainnya tetap dalam bentuk masalah yang harus diselesaikan oleh siswa. Setiap pembelajaran mengikuti pendekatan ilmiah, yaitu, observasi, tanya jawab, pengumpulan informasi, penalaran dan komunikasi, disajikan dengan bantuan ikon-ikon tertentu, yaitu, melihat, bertanya, menggali informasi / beberapa informasi / mencoba, dan kami datang.
Buku siswa ini menjelaskan upaya minimum yang harus disediakan siswa untuk mencapai keterampilan yang diharapkan. Sejalan dengan pendekatan yang digunakan dalam program 2013, siswa didorong untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan untuk menyebarkannya secara luas. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan dalam buku ini. Guru dapat memperkaya pekerjaan dalam bentuk kegiatan lain yang sesuai dan relevan dari lingkungan sosial dan alam.
Buku Siswa Matematika Kelas VII Kurikulum 2013 Revisi 2017
Posted by Sahabat Guru Matematika on Tuesday, April 30, 2019
Buku Pedoman Guru Matematika Kelas VII Kurikulum 2013 Revisi 2017 adalah cetakan ketiga penyempurnaan dua edisi sebelumnya. Buku ini bermanfaat sebagai tuntunan pedoman pelaksanaan pembelajaran yang ada pada buku siswa guna jenjang sekolah menengah Pertama/madrasah Tsanawiyah menurut kurikulum 2013 dengan tujuan untuk menolong guru dalam proses membelajarkan Matematika.
Pada buku Guru ini ada dua macam format petunjuk membelajarkan, yaitu
1. Petunjuk Umum
Pada Petunjuk Umum disajikan mengenai konsep kurikulum 2013, keketerkaitanan antara KI-KD, ciri khas pembelajaran matematika, tuntunan membelajarkan pekerjaan saintifik, dan pedoman penilai.
2. Petunjuk Khusus.
Pada Petunjuk Khusus disajikan mengenai petunjuk pekerjaan membelajarkan dalam pendekatan ilmiah, yakni mengamati, menanya, mencari informasi, menalar, dan mengomunikasikan yang disajikan dengan ikon-ikon tertentu, yakni Ayo Kita Amati, Ayo Kita Menanya, Ayo Kita Menggali Informasi/Sedikit Informasi/Ayo Kita Mencoba, dan Ayo Kita Berbagi.
Buku Guru pada tuntunan khusus ini pun disertakan pun kunci jawaban pada setiap pekerjaan* Ayo Kita Berlatih, Uji Kompetensi masing-masing babnya dan Uji Kompetensi Semester.
Pengertian Bilangan Bulat
Buku Guru ini mengulas usaha paling tidak yang mesti dilaksanakan Guru untuk menjangkau kompetensi dan indikator yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013, Guru menjadi fasilitator murid untuk menggali sumber belajar beda yang terdapat dan terbentang luas di sekitarnya. Peran Guru sangat urgen untuk menambah dan menyesuaikan daya serap murid dengan ketersedian pekerjaan pada buku Guru ini. Guru bisa memperkayanya dengan kreasi dalam format kegiatan-kegiatan beda yang cocok dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
Materi pada tuntunan khusus Buku Guru sebagai berikut:
Bab 1 Bilangan
Bab 2 Himpunan
Bab 3 Bentuk Aljabar
Bab 4 Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Bab 5 Perbandingan
Bab 6 Aritmetika Sosial
Bab 7 Garis dan Sudut
Bab 8 Segiempat dan Segitiga
Bab 9 Penyajian Data
Setiap Bab pada bagian tuntunan khusus Buku Guru terdiri atas:
A. Narasi Awal
B. Kata Kunci
C. Kompetensi Inti
D. Kompetensi Dasar
E. Indikator Pencapaian Kompetensi
F. Peta Konsep
G. Narasi Tokoh Matematika
H. Proses Pembelajaran
I. Evaluasi Pembelajaran
J. Remedial
K. Pengayaan
L. Kegiatan Projek
M. Kegiatan Merangkum
N. Kunci Jawaban Uji Kompetensi
Untuk mempunyai Buku Guru Matematika Kelas VII Kurikulum 2013 Revisi 2017 dapat didownload pada tautan berikut:
Muflih
April 22, 2019
Riyyan seo
Banjarmasin, Kalimatan Selatan
Buku Guru Matematika Kelas VII Kurikulum 2013 Revisi 2017
Posted by Sahabat Guru Matematika on Monday, April 22, 2019
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013 Revisi 2017 Bab one tentang Bilangan Bulat dan Pecahan, disajikan sebanyak twenty five Jam Pelajaran atau sebanyak ten kali Pertemuan. Penyusunan Perangkat pembelajaran Matematika ini secara lengkap sesuai dengan Permendikbud terbaru tentang kurikulum 2013 revisi 2017, yaitu Permendikbud Nomor 20-24 Tahun 2017.
Secara lengkap berikut contoh RPP Matematika Kelas VII Kurikulum 2013 Revisi 2017 sebagai berikut:
Satuan Pendidikan : SMPN/S
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bilangan Bulat dan Pecahan
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : twenty five JP (10 Pertemuan)
A. Kompetensi Peruvian monetary unit
KOMPETENSI Peruvian monetary unit three (PENGETAHUAN)
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KOMPETENSI Peruvian monetary unit four (KETERAMPILAN)
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan principle dipelajari di sekolah dan sumber lain principle sama dalam sudut pandang / teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
KOMPETENSI DASAR (KD)
3.1. Menjelaskan dan menentukan urutan pada bilangan bulat(positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen);
3.2. menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahandengan memanfaatkan berbagai sifat operasi;
3.3. menjelaskan dan menentukan representasi bilangan dalam bentuk bilangan berpangkat bulat positif dan negatif
4.1 Menyelesaikan masalah principle berkaitan dengan urutan beberapa bilanganbulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen);
4.2 Menyelesaikan masalah principle berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
4.3 Menyelesaikan masalah principle berkaitan dengan bilangan dalam bentuk bilangan berpangkat bulat positif dan negatif.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
3.1.1 Menjelaskan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
3.1.2 Menentukan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
3.2.1 Menjelaskan berbagai sifat operasi hitung principle melibatkan bilangan bulat dan pecahan
3.2.2 Menentukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
3.3.1 Menjelaskan konsep bilangan bulat berpangkat
3.3.2 Menjelaskan notasi penulisan bilangan bulat besar sebagai bilangan berpangkat bulat positif
3.3.3 Menentukan perbandingan bilangan berpangkat besar
4.1.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari principle berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen).
4.2.1 Menyelesaikan masalah kontekstual principle berkaitan dengan operasi hitung bilangan bilangan bulat dan bilangan pecahan
4.3.1 Menyelesaikan hasil operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
Pertemuan Kedua
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan(biasa, campuran, desimal, persen)
Pertemuan Ketiga
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan berbagai sifat operasi hitung principle melibatkan bilangan bulat dan pecahan
Pertemuan Keempat
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menentukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
Pertemuan Kelima
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsep bilangan bulat berpangkat
Pertemuan Keenam
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan notasi penulisan bilangan bulat besar sebagai bilangan berpangkat bulat positif
Pertemuan Ketujuh
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menentukan perbandingan bilangan berpangkat besar
Pertemuan Kedelapan
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menyelesaikan masalah sehari-hari principle berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
Pertemuan Kesembilan
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menyelesaikan masalah kontekstual principle berkaitan dengan operasi hitung bilangan bilangan bulat dan bilangan pecahan
Pertemuan Kesepeluh
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menyelesaikan hasil operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
a. Fakta
Bilangan tersusun atas angka zero, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9
b. Konsep
Menjelaskan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
c. Prinsip
Menentukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
d. Prosedur
Menyelesaikan masalah sehari-hari principle berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen).
2. Materi pembelajaran pengayaan
• Sifat-sifat bilangan berpangkat
• KPK dan FPB bentuk aljabar
3. Materi pembelajaran remedial
• Perkalian pecahan
• Pembagian pecahan
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, Penugasan
F. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang (Slide Power point)
4. Whiteboard
5. Penggaris
6. Spidol
G. Sumber Bela
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Modul/bahan unfastened,
4. Internet,
5. Sumber lain principle relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Peruvian monetary unit
Kegiatan Penutup
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
a. Sikap (Spiritual dan Sosial)
1) Observasi (jurnal)
2) Penilaian diri
3) Penilaian antarteman
b. Pengetahuan
1) Ter tertulis
c. Keterampilan
1) Kinerja
2. Instrumen Penilaian
Terlampir
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Remidial dapat diberikan kepada peserta didik principle belum mencapai KKM maupun kepada peserta didik principle sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
Guru memberi semangat kepada peserta didik principle belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru Kwa memberikan tugas bagi peserta didik principle belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, perkalian dan pembagian pada bilangan bulat dan pecahan
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran principle dapat diberikan kepada peserta didik principle telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran principle membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya
Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran tentang perbandingan bilangan bulat, penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, perkalian dan pembagian bilangan bulat, kelipatan dan faktor bilangan bulat, perbandingan bilangan pecahan, pengali dan pembagi bilangan pecahan, dan bilangan rasional
Memecahkan masalah principle berkaitan dengan perbandingan bilangan bulat, penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, perkalian dan pembagian bilangan bulat, kelipatan dan faktor bilangan bulat, perbandingan bilangan pecahan, pengali dan pembagi bilangan pecahan, dan bilangan rasional
Untuk mendapatkan versi lengkapnya bisa dengan mengunjungi halaman disini Muflih April 11, 2019 Riyyan seo Banjarmasin, Kalimatan Selatan
Secara lengkap berikut contoh RPP Matematika Kelas VII Kurikulum 2013 Revisi 2017 sebagai berikut:
Satuan Pendidikan : SMPN/S
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bilangan Bulat dan Pecahan
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : twenty five JP (10 Pertemuan)
A. Kompetensi Peruvian monetary unit
KOMPETENSI Peruvian monetary unit three (PENGETAHUAN)
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KOMPETENSI Peruvian monetary unit four (KETERAMPILAN)
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan principle dipelajari di sekolah dan sumber lain principle sama dalam sudut pandang / teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
KOMPETENSI DASAR (KD)
3.1. Menjelaskan dan menentukan urutan pada bilangan bulat(positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen);
3.2. menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahandengan memanfaatkan berbagai sifat operasi;
3.3. menjelaskan dan menentukan representasi bilangan dalam bentuk bilangan berpangkat bulat positif dan negatif
4.1 Menyelesaikan masalah principle berkaitan dengan urutan beberapa bilanganbulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen);
4.2 Menyelesaikan masalah principle berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
4.3 Menyelesaikan masalah principle berkaitan dengan bilangan dalam bentuk bilangan berpangkat bulat positif dan negatif.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
3.1.1 Menjelaskan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
3.1.2 Menentukan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
3.2.1 Menjelaskan berbagai sifat operasi hitung principle melibatkan bilangan bulat dan pecahan
3.2.2 Menentukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
3.3.1 Menjelaskan konsep bilangan bulat berpangkat
3.3.2 Menjelaskan notasi penulisan bilangan bulat besar sebagai bilangan berpangkat bulat positif
3.3.3 Menentukan perbandingan bilangan berpangkat besar
4.1.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari principle berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen).
4.2.1 Menyelesaikan masalah kontekstual principle berkaitan dengan operasi hitung bilangan bilangan bulat dan bilangan pecahan
4.3.1 Menyelesaikan hasil operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
Pertemuan Kedua
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan(biasa, campuran, desimal, persen)
Pertemuan Ketiga
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan berbagai sifat operasi hitung principle melibatkan bilangan bulat dan pecahan
Pertemuan Keempat
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menentukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
Pertemuan Kelima
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsep bilangan bulat berpangkat
Pertemuan Keenam
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan notasi penulisan bilangan bulat besar sebagai bilangan berpangkat bulat positif
Pertemuan Ketujuh
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menentukan perbandingan bilangan berpangkat besar
Pertemuan Kedelapan
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menyelesaikan masalah sehari-hari principle berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
Pertemuan Kesembilan
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menyelesaikan masalah kontekstual principle berkaitan dengan operasi hitung bilangan bilangan bulat dan bilangan pecahan
Pertemuan Kesepeluh
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menyelesaikan hasil operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
a. Fakta
Bilangan tersusun atas angka zero, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9
b. Konsep
Menjelaskan urutan pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
c. Prinsip
Menentukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
d. Prosedur
Menyelesaikan masalah sehari-hari principle berkaitan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan pecahan (biasa, campuran, desimal, persen).
2. Materi pembelajaran pengayaan
• Sifat-sifat bilangan berpangkat
• KPK dan FPB bentuk aljabar
3. Materi pembelajaran remedial
• Perkalian pecahan
• Pembagian pecahan
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, Penugasan
F. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang (Slide Power point)
4. Whiteboard
5. Penggaris
6. Spidol
G. Sumber Bela
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Modul/bahan unfastened,
4. Internet,
5. Sumber lain principle relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Peruvian monetary unit
Kegiatan Penutup
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
a. Sikap (Spiritual dan Sosial)
1) Observasi (jurnal)
2) Penilaian diri
3) Penilaian antarteman
b. Pengetahuan
1) Ter tertulis
c. Keterampilan
1) Kinerja
2. Instrumen Penilaian
Terlampir
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Remidial dapat diberikan kepada peserta didik principle belum mencapai KKM maupun kepada peserta didik principle sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
Guru memberi semangat kepada peserta didik principle belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru Kwa memberikan tugas bagi peserta didik principle belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, perkalian dan pembagian pada bilangan bulat dan pecahan
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran principle dapat diberikan kepada peserta didik principle telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran principle membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya
Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran tentang perbandingan bilangan bulat, penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, perkalian dan pembagian bilangan bulat, kelipatan dan faktor bilangan bulat, perbandingan bilangan pecahan, pengali dan pembagi bilangan pecahan, dan bilangan rasional
Memecahkan masalah principle berkaitan dengan perbandingan bilangan bulat, penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, perkalian dan pembagian bilangan bulat, kelipatan dan faktor bilangan bulat, perbandingan bilangan pecahan, pengali dan pembagi bilangan pecahan, dan bilangan rasional
Untuk mendapatkan versi lengkapnya bisa dengan mengunjungi halaman disini Muflih April 11, 2019 Riyyan seo Banjarmasin, Kalimatan Selatan